Menyelesaikan series Ramy memang terasa ringan
mungkin dikarenakan durasi episode yang tidak terlalu lama sekitar 20-30 menit per episode, tahun 2019 Ramy Youssef memenangkan Golden Globes untuk kategori Best Actor - Television Series Musical or Comedy yang memang ternyata aktingnya di series Ramy musim 1 patut diacungi jempol.
Series Ramy ini memang sangat menarik bagiku sebagai seorang muslim, beberapa detail tentang islam sudah akurat mungkin dikarenakan series ini ditulis oleh Ramy itu sendiri yang memang seorang muslim. Banyak aspek menarik di dalam series ini seperti bagaimana perspektif komunitas dan individu muslim di negara liberal, cukup banyaknya komedi seputar islam yang seringkali disajikan secara sarkasme, dan yang paling aku suka adalah bagaimana memberikan perspektif "islam adalah agama yang sempurna dan yang tidak sempurna adalah penganutnya", apa maksudnya? saya bahas dibawah.
Oke, kali ini mau bahas Ramy musim 2 yang masih menawarkan komedi super kocak dan agak sarkas, cerita yang ringan tapi sangat kaya, durasi per episodenya yang juga masih pendek, dan masih membahas komunitas islam di negara liberal (US).
Kehidupan Ramy di musim kedua ini cukup berbeda, di awal episode dia depresi, jomblo dan suka nonton film porno dan coli, yang pada akhirnya bertemu Sheikh Ali yang diperankan Mahersahala Ali sebagai mentornya untuk berubah dan yap dia menjadi semakin relijius dan banyak menolak sesuatu yang haram. Tetapi setelah berada episode terakhir kamu mungkin akan membenci Ramy dengan segala kelabilannya dan kebodohannya, ini yang aku mau jelaskan tentang perspektif "islam adalah agama sempurna dan yang tidak sempurna adalah penganutnya". Jika banyak orang membenci Ramy di episode terakhir, aku memandangnya justru sebaliknya, sosok Ramy disini manusiawi, dia bodoh, dia labil, dia tidak sempurna, just like the rest all of us. Sebenarnya harusnya kita tidak perlu kaget melihat kelakuan Ramy karena kelakuan buruk Ramy ini sudah diperlihatkan dari obrolan teman-temannya yang menganggapnya buruk terhadap wanita dari musim pertama.
Lagi pula menurutku memang perlu ada drama ini di episode terakhir sebagai penyelamat the whole season karena dari episode 1-9 semua terasa bermain aman. Bagiku episode terakhir memang menyebalkan melihat karakter Ramy disini yang bodoh dan tidak bertanggung jawab tapi menurutku juga brilian yang memperlihatkan Ramy kembali depresi, dan menyesal dan ditutup dengan narasi CD mengenai islam yang damai, ini sepertinya Ramy ingin menyampaikan bahwa "we all human are fucked up, make mistakes, and we stupid but the religion is not"
Musim kedua ini jelas sama bagusnya dengan yang pertama ditambah dengan kehadiran Mahershala Ali dan Mia Khalifa yang walaupun kehadiran Mia Khalifa hanya sebagai cameo tetapi line yang disampaikan pun sangat memorable dan menohok.
Esensial islam di Ramy masih kental dan detailnya pun masih akurat, dan aku suka dari Ramy adalah dia memberikan perspektif islam yang tidak kaku dan bisa berbaur dengan negara liberal sekalipun tanpa perlu harus menjadi seorang liberal.