Movie Review: 1917 | War Movie With Beatiful Crafted and Astonishing Filmmaking

1/24/2020


Menonton 1917 seperti kita diajak mendampingi William Schofield ke medan perang dunia pertama yang sadis, mengancurkan, perih, menyentuh dan harus siap menghadapi hilangnya kemanusiaan akibat perang itu sendiri, itu semua terasa benar-benar nyata dan dramatis karena teknis filmmaking yang super hebat apalagi dengan teknik pengambilan gambar One Take Long Shot, suatu ide yang sangat brilian.




Sensasi menontonnya campur aduk, dimulai dari senyum manis karena humor, tegang, senyum getir, air mata yang tanpa sadar jatuh, kembali tegang, kaget, dan air mata kembali jatuh, lalu senyum lega menyentuh dan ditutup dengan senyum tegar.
Bagiku walaupun saya belum pernah hadir dalam suatu peperangan tetapi ada beberapa scene yang mengena saya secara personal, itu sudah cukup membuatku sangat jatuh cinta untuk film ini.



Rasanya ingin sembah sinematografernya Roger Deakins atas setiap gambar indah di film ini yang hadir hampir di setiap scene dan dengan teknik One Take Long Shotnya yang dramatis, George MacKay atas aktingnya yang apik menjadi lelaki paling amanah dekade ini, bagiku yang tidak menonton trailernya sebelumnya, saya surprise hadirnya aktor-aktor pendamping yang singkat tapi berkesan dan jelas untuk Sam Mendes sebagai sutradara yang telah menjadikan film ini bukan saja film perang biasa tetapi film perang yang sangat spesial.



Bukan suatu kebetulan menempatkan film 1917 di banyak nominasi dan kemenangan di Award Season tahun 2019 dan banyaknya nominasi di Oscar karena film 1917 ini memang bukan sekadar film biasa, banyak arti kemanusiaan yang juga hadir di film ini terlebih dengan teknik filmmaking yang tidak biasa untuk sebuah film perang.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe