STORY OF MINE: SINGGAH DI PENYINGGAHAN (KUTAI BARAT)

1/31/2018


Kali ini aku mau cerita salah satu keseruan pengalaman kerja dulu, jadi kerjaku dulu itu dituntut harus berpergian mulai yang dari hanya di kota hingga desa pedalaman, beberapa kali merasa sungguh lelah atau sangat seru, ini yang menjadikan pengalaman berharga bagi saya dan dapat memberikan ilmu, keseruan, rasa syukur yang tidak terhitung harganya. Okay we're back to the topic!

Bermula dari perintah koordinator saya memberikan project untuk bekerja di desa yang bernama Desa Penyinggahan, i have no idea where it is, i never knew or heard this village before, koordinatorku juga tidak memberikan informasi yang lebih spesifik tentang tempat itu atau mungkin dia belum mengetahui tempat itu sebelumnya, so, aku coba untuk mencari informasi di google, well, in that time google doesn't helping so well and maybe there is no one to tell about this place before, google only give me direction to go there, and i open the direction using Maps, ketika Maps mencoba untuk memberikan arah jalan agar bisa kesana aku cukup kaget karna jarak yang jauh banget (waktu itu aku masih di Sendawar-Melak Kutai barat) menurut Maps estimasi kesana sekitar +- 8 jam dan harus melalui sungai, dikarenakan kerjaku yang harus menggunakan mobil dan tidak ada kapal yang bisa mengangkut mobil untuk kesana jadi kita memutuskan untuk mengambil akses darat saja, keesokan harinya kita mulai berangkat, kita mulai bertanya warga-warga sekitar Sendawar dan menurut informasi mereka kalau akses darat disana ada tetapi sungguh sulit dikarenakan jalan yang masih tanah dan seperti jalan perkebunan kelapa sawit yang berlumpur dan tidak mungkin dilalui ketika hujan (kebetulan waktu itu musim hujan -_-). Kali itu aku kalut banget setelah mendengar cerita warga, bingung, takut karena ada 2 rekan kerja yang harus saya pertanggungjawabkan kalau ada apa-apa, sungguh hari itu bingung banget dah, okay aku mulai minta saran teman-teman untuk pergi atau tidak, dan kita nekat untuk pergi sebisanya. Sejam, dua jam, tiga jam, mulai dilewatin, sekitar empat jam perjalanan kita mulai memasuki jalan yang sudah gak mulus (katanya sih jalan masuk tambang) dan kita terobos aja, lalu pada akhirnya kita memasuki jalan yang dimaksud yaitu jalan perkebunan sawit yang berlumpur dan sangat tidak mulus, driver ku waktu itu sudah mulai menyerah dan memutuskan untuk menghentikan perjalan karena takut akan amblas dan terjebak in the middle of nowhere karena kondisi waktu itu hanya menggunakan mobil Datsun sehingga sangat rawan untuk amblas dijalan seperti ini, dan yes hari itu bingung banget dah aku karena gak bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan memberikanku beban dengan kerjaan pending lainnya, dan akhirnya kita putar balik.

Setelah sampai di mess kami coba cerita dengan koordinator saya bagaimana kondisi akses kesana dan koordinator saya memberikan saran untuk menggunakan mobil 4WD (padahal waktu itu berharap dibatalin aja kerjaan kesana wkwk). So, aku kesana lagi untuk kedua kalinya dengan menggunakan mobil 4WD dan berharap semoga berhasil sampai disana dengan selamat, kita menggunakan akses yang sama untuk sampai disana, dan masuklah kita di jalan keramat itu, jujur di jalan itu jarang sekali orang sehingga membuat kita cemas kalau misalnya perlu bantuan, dan kita mulai memasukinya, awalnya lancar jaya dan belum setengah kita memasuki jalannya mobil kita amblas, pada saat itu driver saya sudah bingung mana sepi lagi, kita coba dorong mobilnya berhubung kita hanya berdua dan diriku yang kecil tak seberapa gini yang dorong dan driver yang kemudikan mobil alhasil tidak satu centi pun mobil bergerak T_T kita coba berbagai cara, mulai masukin rumput kedalam ban yang amblas dan batu juga tidak berhasil, kita mulai bingung dah waktu itu, tidak ada orang juga waktu itu yang bisa kita minta bantuan, lalu aku berinisiatif berjalan kaki untuk mencari bantuan, aku ditemani rekan kerjaku waktu itu dan driver stay untuk menjaga mobil, sekitar 3 km kita berjalan akhirnya kami mendapatkan bantuan, ada mess pekerja perkebunan kelapa sawit dan kita meminta bantuan mereka untuk menarik mobil kami dan mereka sangat ingin menolong (oh thank God, perjalanan 3 km gak sia-sia T_T), cukup alot juga waktu itu mobil kami ketika ditarik, hingga tali putus tapi untung saja bisaaaa yeeeeeyyy \(*v*)/.
Akhirnya pada sore hari kita sampai dengan selamat ke desa itu, ternyata disana juga gak seburuk yang saya bayangkan guys, disini asri banget, orang-orangnya welcome semua, asli mereka pada baik-baik banget. Disana aku nginap untuk semalam di rumah salah satu warga. Disini ada satu sekolah, satu kantor polisi, untuk pasar disini hanya ada seminggu sekali dan itu pun dari luar datang menggunakan kapal, uniknya disini rumah warga diatas air dikarenakan daerah rawa, dan disini jalannya menggunakan jembatan jadi banyak banget jembatan kayu di desa ini, terdapat sawah-sawah, tempat ini asri dan sejuk banget, bagi saya yang hidupnya cuma di kota aku malah "ndeso" disini karena takjub dengan pemandangan dan cara orang sekitar sini hidup, waktu disini aku gak bisa mandi karena toilet mereka masih di sungai dan aku gak terbiasa jadi disana aku hanya gosok gigi menggunakan air mineral botol, maafkan diriku yang katrok ini XD.
Setelah itu kita mulai mencari tempat makan untuk sarapan, lalu kita mulai mengobrol dengan warga sekitar, mereka mulai mnegeluhkan bagaimana kondisi desa mereka yang masih sangat terpencil dan kondisi jalan yang sangat kritis, mereka sangat berharap pemerintah memberikan bantuan dan mengerti kondisi mereka, terlebih dengan kondisi jalan yang susah yang mengakibatkan mereka juga sulit untuk akses kemana-mana, mulai dari bahan pangan, dan semua yang mereka perlukan menjadi mahal ketika sampai di desa mereka karena akses yang sangat sulit, dan ketika mereka memerlukan bantuan medis mereka sangat kesulitan waktu itu lagi-lagi karena akses yang sulit, sedih banget guys dengerin mereka curhat masalah begini di tahun modern seperti sekarang, btw mereka ini rata-rata pendatang/transmigrasi, ada yang dari jawa, banjar, dll. Well, semoga pemerintah wake up dan mulai membenahi daerah-daerah terpencil semacam ini.

Terbilang pendek aku bisa singgah di Desa Penyinggahan ini hanya 2 hari 1 malam, tapi mendapatkan banyak pelajaran dan menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk saya bisa mengunjungi daerah seperti ini, mulai dari kerja keras bisa sampai sini, kupikir semua kesusahan akan mendapatkan kemudahan dan Allah menunjukan diriku tentang hidup yang lebih sulit yang selama ini aku hanya bisa mengeluh padahal terdapat orang yang lebih sulit di zaman yang penuh dengan kemudahan ini, sepulang dari sana aku mulai bercermin dan harus lebih memberikan rasa syukur kepada Allah daripada hanya keluhan-keluhan tidak berguna. Alright then, i will show you how Penyinggahan Village/Desa Penyinggahan looks like (pardon, bc some are my selfies XD).

Kondisi Jalan Menuju Desa Penyinggahan

Mogok/Amblas di Jalan

Mogok/Amblas di Jalan

Kondisi Jalan Menuju Desa Penyinggahan

Kondisi Jalan Menuju Desa Penyinggahan


Desa Penyinggahan

Desa Penyinggahan


Sekolah di Desa Penyinggahan

Toilet dan Sungai Desa Penyinggahan

Pemandangan Sungai di Desa Penyinggahan

Pemandangan Sawah Desa Penyinggahan

Pemadangan Desa Penyinggahan

Pasar Desa Penyinggahan

You Might Also Like

1 comments

  1. terimakasih infonya, jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2QskoZs

    ReplyDelete

Subscribe