Movie Review: The Night Comes For Us | Crot... Kreek... Crot... Kreek...
10/22/2018Crot... Kreek... Crot... Kreek... Crot... Kreek...
Crot karena becek sama darah, kreek karena patahan tulang macam matahin ranting pohon.
Film ini menarik karena film Indo pertama yang menjadi original netflix (?). Banyak sekali bintang-bintang indonesia di film ini, malah bisa dibilang terlalu banyak, kurasa ini sengaja untuk mengecoh ekspektasi yang malah menjadi spektakuler. Kalo habis nonton Aruna dan Lidahnya kamu bisa dibikin shock therapy dengan penampilan Dian Sastro dan Hannah Al-Rasyid disini, badass dan diluar ekspektasiku. Shocking and Wow. Penampilan Abimana selalu pas jika dibikin maskulin, tenang dan macho, aku malah tidak terlalu shock dengan penampilan Iko Uwais disini karena seperti biasa akan bermain sangat baik dan koreografi yang menakjubkan. Julie Estelle dan Joe Taslim juga gitu. AMAZING. Dan yang paling menarik adalah menurutku film ini tidak terlalu banyak iklan dimana-mana dan ini bisa menjadikan film ini yang bikin shock therapy dengan penampilan beberapa aktor yang kita sudah kenal sebelumnya, yang bisa bikin kita bilang "Ooo ada ini juga..." "Loh ada dia yah?" "Waah iya ada dia".
Seperti biasa, Timo akan menampilkan darah, suara patahan tulang, gore dan segala macam itu di setiap filmnya tapi yang lebih dari itu adalah bagaimana menampilkan itu dibarengi dengan koreografi yang patut diacungi jempol. So Brutal, disgusting and yet spectacular.
Beberapa scene di film ini malah langsung mengingatkanku sama film Timo yang lainnya, apakah film-film Timo berelasi? idk yet. Beberapa scene berkelahi mempunyai banyak one perfect shot yang kalo dipause langsung punya gerak dan color tone yang apik, yang paling aku suka di scene Elena Vs Operator, the perfect silhouette. Sepanjang scene kelai-kelai ini aku mikir kenapa ditusuk-tusuk gitu gak mati-mati, kuat bener, udah gitu darah dan patahan tulangnya bikin tanpa sadar sudah remes bantal sampe kusut banget wkwk.
The Choreographies are so brutal, sadistic but also artsy plus visual effect makes this movie so badass. Alma punya senjata yang unik, ini menarik karena beberapa malah sulit mengeksekusi properti semacam ini tapi di film ini malah sangat meyakinkan, ketika Joe dan Iko berkelahi beberapa gerakannya terlihat baru dan belum pernah saya lihat di film-film action lainnya.
Kalau kemaren baru aja streaming filmnya Joko Anwar di HBO Asia, sekarang nonton film Timo di Netflix, bangga saya punya mereka di Indonesia. Terima kasih.
Bagi kalian yang menyukai film sejenis The Raid, Headshot dkk, kalian akan suka film ini juga, sebuah karya yang sangat layak diapresiasi.
0 comments