2022' Indonesian Movies Personal Favorite

1/08/2023

 


Variasi film Indonesia di tahun 2022 sangat variatif, kreatif dan unpredictive. Saya termasuk orang yang awalnya pesimis terhadap beberapa film di awal kemunculan trailernya dan ternyata bisa mengagumkanku seperti Mencuri Raden Saleh, Inang dan Noktah Merah Perkawinan, ini sebuah kekuatan baru di perfilman Indonesia yang patut diacungi jempol, ketiga film yang diremehkan di awal ternyata mampu menjadi film favorit saya tahun ini dan beberapa mendapatkan jutaan penonton.
So, here are my 15 personal favorite of Indonesian movies of 2022 (from least to most favorite order):

15. Sri Asih (dir. Upi)  


BCU mengalami peningkatan dari segi teknis hingga koreografi, terkait VFX & SFX nya yang sudah mantap di #SriAsih tapi saya mengalami kesulitan menikmati semuanya sekaligus karna storytelling yang berantakan terlebih karakterisasi pendukung yg nanggung entah mau dibawa lucu atau serius (?). Menjadi salah satu film Indonesia favorit dikarenakan kemajuan VFX yang apik.

14. The Big 4 (dir. Timo Tjahjanto)


#TheBig4 hiburan komedi konyol dan action brutalnya Timo memberikan penghiburan tersendiri. semua cast klop banget dalam bermain seperti ikhlas dalam bermain2 jadinya juga semakin enjoyable.

13. Miracle in Cell No. 7 (dir. Hanung Bramantyo)

Saya bukan orang yang gampang suka dgn film adaptasi tanpa pengembangan cerita tapi #MiracleInCellNo7 versi Indonesia ini salah satu yang bagus dengan cerita yg plek sama dengan aslinya hanya di twist dengan sentuhan ala lokal. Penampilan Vino dan Graciella penentu film ini menjadi sangat emosional. Sepertinya Hanung tahu kalau penonton akan memasang ekspektasi tinggi utk film ini sehingga masuk akal memilih Vino utk memerankan karakter yg membutuhkan kemampuan berakting ekstrim spt ini & Vino berhasil menaklukannya, kudos. Selingan humor juga pas sebagai penetral walau kadang masih awkward. Apakah film ini sebagus film originalnya? tentu tidak, beberapa scene agak draggy dan overlong tapi garis besar dari filmnya masih oke apalagi soal emosionalnya. Jangan pasang ekspektasi tinggi, enjoyin aja selama nonton.

12. Keluarga Cemara 2 (dir. Ismail Basbeth)

Tidak lebih mengharukan dari film pertamanya, #KeluargaCemara2 tetap masih punya kehangatan yang sama. di film kedua ini berfokus ke cerita coming of age berbasis keluarga yang terasa ringan, dan positif dan dari segmen penampilan semua cast bermain apik tanpa over dramatic.

11. Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga (dir. Gina S. Noer)

Walau di beberapa dialog terkesan menggurui dalam membahas cara merawat keluarga dan fokus yg terlalu melebar tapi #CintaPertamaKeduadanKetiga ini cukup berhasil memberikan kehangatan di dalamnya dan tujuan menggambarkan kerumitan keluarganya juga terbilang elok di tonton.

10. Keramat 2: Caruban Larang (dir. Monty Tiwa)

Monty Tiwa paham betul mengeksekusi #Keramat2: Caruban Larang dgn sentuhan yang modern & tidak melupakan core dari film pertamanya dengan plot yg lebih rapih, pace yg pas & kejutan yang matang. Kehadiran Keanu pilihan yg tepat untuk ini & once again Lutesha is a STAR.

9. Pengabdi Setan 2 (dir. Joko Anwar)

Walau agak draggy dalam storytelling dan punya jumpscare yg terlalu repetitif tapi seperti kata Joko Anwar film ini adalah wahana hantu yg mencekam dan saya setuju, punya kualitas horor yg mumpuni didukung dari score, set, & sinematografi claustrophobic nya yg mengerikan & sukses meninggalkan after taste yg menghantui, pun dengan akting para cast yg mumpuni dan solid.
juga terlihat lebih banyak jokes di banding film pertamanya jg sbg penyeimbang dari jumpscare yg repetitif itu tadi.

8. Perfect Strangers (dir. Rako Prijanto)

Gemilang hampir di segala aspek. walau film remake tp kejagoan para pemain berakting dan skrip penuh intens saling sahut menyahutnya membuat penonton tak bisa lepas dr layar. kejutan yg dihadirkan mgkn bisa ketebak tapi rentetannya rapi dan matang.

7. Cek Toko Sebelah 2 (dir. Ernest Prakasa)

IMO #CekTokoSebelah2 is the most well written of all Ernest's movies. well written scenario from its drama, background story, jokes which hits the point, warm, weighty, and solid. it's the right decision to change Natalie cast to Laura Basuki.

6. Inang (dir. Fajar Nugros)

Tidak ada hantu tapi Fajar Nugros berhasil memberikan horor mencekam dan berbeda untuk #Inang, memberikan suasana creepy dan beberapa visual eerie lalu dikombinasikan dgn cerita yg terasa lokal dan terasa dekat dgn penonton lokal, misterinya juga dijaga baik hingga klimaks yg mantap.

5. Ngeri-Ngeri Sedap (dir. Bene Dion Rajagukguk)

Walau di linimasa twitter berhamburan pujian untuk film ini tapi gak berharap ekspektasi apapun karena sering dikecewakan film indo, tapi #NgeriNgeriSedap memang punya kualitas drama keluarga yang hebat sekali, lucu yang tidak berlebihan dan puncak dramanya sulit utk menahan air mata.
walau budaya Bataknya kental tapi gak segmented, semua bisa relate & paham kandungannya. Betul apa kata netijen, film ini salah satu drama terbaik di indonesia. Adegan babak ketiga sukses memberikan drama yg emosional tapi tidak mencob untuk menggurui. Gita Bhebhita surprisingly great in this.

4. Noktah Merah Perkawinan (dir. Sabrina Rochelle Kalangie)

Saya belum pernah lihat karya Sabrina Rochelle sblmnya tapi jelas dia cakap memberi kekuatan baru & lebih dewasa sinetron #NoktahMerahPerkawinan ke versi filmnya, kekuatan narasi kuat yg tdk menghakimi & piawainya Oka, Marsha & Sheila bermain membuat film tentang pernikahan ini teruji menggugah emosi.
sebenarnya konflik yg dihadirkan di film ini remeh, bisa berpotensi membosankan bahkan tp itu tadi Sabrina tau benar meledakkan segala sesuatunya di waktu yg pas, didukung performa Oka, Marsha & Sheila yg menjaga konflik dengan mikro ekspresinya sampe akhirnya ledakan itu terjadi.

3. Mencuri Raden Saleh (dir. Angga Dwimas Sasongko)

Angga Dwimas Sasongko definitely back on track with #MencuriRadenSaleh . Film heist yg disusun, dibuat dan diarahkan dengan sangat baik sehingga membuatnya seru, tidak membosankan dan tetap grounded. saya senang bgm film ini berhasil menampar skeptisisme sy tentang film ini. Keren.

2. Before Now & Then (dir. Kamila Andini)

Kamila Andini menyorot kembali kekuatan perempuan dgn caranya mereka yg unik & cantik di #BeforeNowandThen, Happy Salma tentu menjadi "pengemudi" handal untuk film ini dengan performanya yg anggun, lembut, mistis & berwibawa didukung Laura Basuki sebagai "co-pilot" yg tak kalah kuat, plus scoring yg juara.

1. Like & Share (dir. Gina S. Noer)

#LikeAndShare is no doubt the most powerful indo film this year w/ bold & well thought out execution to deliver the powerful message abt being a woman, the struggle & the stigma. i love how Gina blatantly capture the problematic system in order to protect woman in this society.


You Might Also Like

0 comments

Subscribe