Book Review: Laut Bercerita - Leila S. Chudori
4/22/2019
Buku ini bercerita tentang kehidupan sekelompok mahasiswa
yang juga aktivis untuk memperjuangkan demokrasi Indonesia di tahun 1998.
Setahu saya buku ini sudah diadaptasi ke film pendek dengan
judul yang sama, buku ini menampilkan dua sudut pandang cerita dari 2 tokoh
utamanya yaitu Laut dan Asmara dengan setting waktu yang maju mundur tetapi konflik
yang diberikan tidak antiklimaks.
Laut bercerita lebih dari sekadar buku novel yang bercerita
tentang kebengisan tahun 1998, buku ini mampu membangunkanku tentang dampak
dari tragedi itu di sisi yang berbeda yang dapat menambah perspektifku dalam
tragedi itu, salah satu dampak yang ingin disampaikan oleh buku ini adalah
dampak rasa kehilangan dari keluarga ataupun kerabat dari tokoh yang ada, dan
memberikan pelajaran bahwa menunggu yang tak pasti adalah suatu hal yang paling
menakutkan dan menyakitkan.
Pembaca dapat merasakan rasa sakit ketika membaca buku ini,
dimulai dari rasa sakit peyiksaan, rasa sakit kehilangan, rasa sakit fisik,
hingga rasa sakit batin yang tergambar dalam buku ini.
Menurutku buku ini sanggup memberikan gambaran betapa
rapuhnya sistem Indonesia di tahun segitu dalam menangani hak asasi manusia dan
buku ini sangat bagus dibaca oleh anak-anak muda agar kita bisa menolak lupa
dengan tragedi itu.
Kutipan yang paling aku suka:
“Matilah engkau mati”
“Engkau akan lahir
berkali-kali”
0 comments